EWRX7nXzSEi74YquoxxXqz848nPnhEfExVXrFUfM
Gambar tema oleh Igniel

Laporkan Penyalahgunaan

EWRX7nXzSEi74YquoxxXqz848nPnhEfExVXrFUfM

Pengikut

Cari Blog Ini

Recent

Bookmark

Usia 31 Tahun

Bulan ini adalah bulan ketika saya dilahirkan. Tepat 31 tahun yang lalu di tahun 2022 kali ini. Rasanya, terlalu cepat sekali waktu ini berjalan. Saya sudah punya istri, satu anak, pekerjaan tetap dan kesibukan-kesibukan lain yang alhamdulillah, semoga bermanfaat. 

foto keluarga

Hidup di lingkungan yang baik dan meniscayakan kebaikan adalah hal yang wajib saya syukuri. Kesadaran ini belum lama saya perhatikan. Hidup di lingkungan pesantren dan dekat dengan guru adalah magnet yang besar bagi saya untuk termotivasi melakukan kebaikan. 

Perilaku buruk saya, perlahan tertepis oleh lingkungan yang baik ini. Saya, akhir-akhir ini sering membayangkan bagaimana hidup saya jika tidak berada di lingkungan yang baik seperti ini? 

Kadar keimanan yang masih setipis kulit ari ini, membuat saya sering merasa tidak percaya diri jika tinggal di lingkungan yang tak sebaik ini. Apakah saya bisa salat lima kali sehari, apakah saya bisa mendaras alquran? apakah saya bisa belajar, apakah saya bisa mengajar, apakah saya bisa melakukan tugas-tugas rumah tangga? 

Rentetan pertanyaan itu sering saya tegaskan kepada diri saya sendiri, saya tak bisa melakukan itu semua jika tidak berada pada lingkungan yang sebaik ini. 

Hidup saya, selama ini selalu bergantung pada lingkungan, termasuk teman. saya selalu ingat dawuhnya Syaikh Ibnu Athaillah

Jangan berteman dengan orang yang tingkah laku dan ucapannya tak bisa mengantarkanmu (wushul) kepada Allah ﷻ 

Wushul bagi saya adalah selalu mengingat Allah, jika tak bisa selalu, minimal ketika kita hendak bermaksiat selalu mengingat Allah hingga tidak jadi melakukannya, jika kita hendak melakukan taat, maka ingat Allah ﷻ dengan menyadari, bahwa ketaatan ini murni dari Allah ﷻ bukan dari saya sendiri. 

Hidup di lingkungan yang baik, memang patut bahkan wajib disyukuri. Apalagi untuk kualitas keimanan saya yang masih seperti ini. 

Di tahun ke 31 ini, tak banyak yang bisa saya lakukan. Satu hal saja yang ingin saya lakukan di tahun ini, yaitu bisa istiqamah dalam melakukan ibadah dan ketaatan. Itu kunci bagi saya. Soal urusan dunia, saya sudah selesai, banyak dan sedikitnya uang hanya soal angka. Hati yang kaya akan syukur adalah kuncinya. 

Semua kemelakatan dunia ini, adalah kesementaraan. Saya sudah lama memupuknya, hingga lupa memupuk ladang di akhirat. 

Jika taat dan istiqamah untuk akhirat, dunia akan ikut dengan sendirinya. Dunia tak ada habisnya untuk dikejar dan dimiliki. Kebahagiaan memang melekat pada sisi, sejauh mana saya bisa menikmati nikmat yang tak kunjung habis ini. 

Saya ingin menjadi pribadi yang dewasa secara spiritual, dengan menyadari sekaligus memahami bahwa segala yang terjadi adalah kehendak Allah ﷻ Jika sudah dikehendakinya, maka mustahil bagi manusia untuk mengelaknya. Keburukan hanya persoalan sudut pandang dan waktu. Barangkali, "keburukan" hari ini yang menimpa saya adalah kebaikan-kebaikan yang akan saya panen di kemudian hari. 

"Keburukan" yang barangkali menimpa saya kelak, adalah bagian dari desain Allah ﷻ yang belum saya pahami dengan baik. Pandangan saya harus diperbesar, diperluas cakrawalanya. Agar betul-betul menyadari sepenuh jiwa dan hati; Allah ﷻ tak mungkin berbuat lalim kepada manusia, termasuk saya. 

Catatan ini mungkin klise, tapi saya menulis ini dengan kesadaran dan sepenuh hati. Inilah yang benar-benar harus saya lakukan, saya kerjakan, saya selesaikan. Sebelum tutup usia yang entah berapa hari lagi. 

Posting Komentar

Posting Komentar