EWRX7nXzSEi74YquoxxXqz848nPnhEfExVXrFUfM
Gambar tema oleh Igniel

Laporkan Penyalahgunaan

EWRX7nXzSEi74YquoxxXqz848nPnhEfExVXrFUfM

Pengikut

Cari Blog Ini

Recent

Bookmark

Jelang 4 Tahun, Yahya Sudah Bisa Apa?

perkembangan anak usia 4 tahun

Beberapa hari yang lalu Yahya sakit. Demam tinggi disertai sakit perut. Kami sudah membawanya ke klinik dan diberi obat, alhamdulillah sudah sembuh dan membaik. Namun, ada satu hal yang membuat saya khawatir tentang perubahannya pasca sakit, yaitu menjadi pendiam. 

Yahya jadi sosok yang lain, dalam anggapan saya. Ia jadi jarang bermain, tidak tertarik untuk menggambar, tak tertarik dengan cerita. Ditawari apa saja yang biasanya saya lakukan dengannya, ia hanya selalu menjawab dengan satu kata "nggak!" 

Namun kemarin pagi saya mulai tenang. Pasalnya ia sudah mau diajak bermain lego kesukaannya, bermain peran, bahkan dibacakan buku cerita. Ia sudah mulai tertarik lagi, meskipun masih ada sisa-sisa raut muka tidak seperti biasanya ketika ia tertawa. 

Dari kejadian itu, saya sengaja mencari-cari informasi di internet tentang perkembangan anak di usia 4 tahun. Saya menemukan beberapa tulisan bagus, yang bisa saya jadikan sebagai referensi untuk melihat perkembangan Yahya. Apakah sudah sesuai dengan usinya atau belum. 

Terdapat 4 hal penting dalam melihat perkembangan anak di usia 4 tahun, yaitu sebagai berikut;

  1. Kemampuan berbicara dan komunikasi
  2. Keterampilan fisik dan motorik
  3. Keterampilan sosial dan emosional
  4. Keterampilan kognitif

Dari 4 hal tersebut, saya ingin menuliskan beberapa hal di sini tentang perkembangan Yahya, semacam tanda ceklis dan komentar sederhana saja. 

Oh iya, ceklis ini saya ambil dari artikel berjudul Perkembangan Anak Usia 4 Tahun di situs sehatq.com

1. Kemampuan berbicara dan komunikasi

  • Menjawab pertanyaan sederhana ✅ Beberapa pertanyaan yang sering saya lontarkan misalnya "Yahya lapar nggak?" - "Sudah mandi belum?" sudah bisa menjawab dengan baik. 
  • Mengetahui lebih banyak kosakata dan penggunaannya dengan benar  ✅ Yahya sudah banyak mengerti kata dan kosa kata yang dipakai juga berkesesuaian, namun ada kalimat dan frasa yang kelewahan, misalnya kalau dia cerita "Kata bilang Ibu..." sering saya melihat Yahya agak-agak mikir ketika mau berbicara apa kepada saya, menggunakan kata yang tepat apa. Dan, saya tak jarang mengoreksi penggunaan kata dan kalimatnya.
  • Bisa menyebutkan nama lengkapnya  ✅ Saya kira ini sudah meskipun masih jarang dilakukan, kalau nama panggilannya ia sudah fasih, bahkan sudah bisa menulis nama panggilannya sendiri.
  • Menyanyi lagu-lagu sederhana  ✅ Yahya sudah bisa menyanyikan lagu-lagu sederhana meskipun dengan lisannya yang belum fasih. 
  • Berbicara dengan jelas dalam 4-5 kalimat  ✅ Kalau ini saya yakin sudah bisa dan sering kali Yahya  mampu berbicara 4-5 kalimat. Apalagi kalau dia sudah bercerita. 
  • Mampu bercerita  ✅ Ini sering kali saya pancing-pancing saja ketika dia pergi dari mana, bertemu siapa, saya sering menanyakan hal-hal seperti itu kepada dia. Dan, alhamdulillah dia bisa bercerita meskipun kadang-kadang penggunaan katanya belum tepat. 
  • Mengucapkan kalimat berisi empat kata atau lebih  ✅ Kalau dia cerita, sudah bisa menggunakan kalimat yang berisi empat kata atau lebih. 
  • Mengucapkan beberapa kata dari lagu atau cerita anak-anak  ✅ Sudah bisa, meskipun tidak lagu anak-anak. Biasanya sih dia jadikan ajang pamer, misalnya kalau bertemu dengan orang-orang akrab dengannya, ia melontarkan lagu-lagu yang ia hafal nada dan kalimatnya. 
  • Berbicara tentang setidaknya satu hal yang terjadi pada hari itu, misalnya “Aku bermain sepeda”  ✅ Sering kali ia mengajak bermain dengan kalimat-kalimat ajakan "Yuk main lego yuk, Bapak" misalnya seperti itu. 
  • Menjawab pertanyaan sederhana, seperti “krayon buat apa?”  ✅ Alhamdulilah sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana. 

Dari ceklis di atas, secara kemampuan berbicara dan komunikasi, Yahya sudah bisa melakukan semuanya dengan kemampuannya yang kadang belum begitu bagus. Namun alhamdulillah di usia jelang 4 tahun secara kemampuan berbahasa dan komunikasi sudah baik.

Meski demikian, komunikasi dan berbicara ini hanya terjadi kepada orang-orang yang akrab dengan Yahya, jika ditanya oleh orang lain apalagi yang belum kenal, biasanya ia hanya diam. Jika begini biasanya saya tegaskan dan bertanya "Yahya ditanya itu lo, dijawab dong. Yahya kenapa gak mau jawab?" Jawabannya singkat sambil senyum-senyum sok imut "Malu" 

Mungkin hal tersebut berkaitan dengan keterampilan emosional dan sosial. 

2. Keterampilan fisik dan motorik

Perkembangan selanjutnya terkait fisik dan motorik Yahya di usia menjelang 4 tahun. Kekhawatiran sebagai orang tua apakah anaknya sudah sesuai perkembangannya atau belum. 

  • Naik turun tangga tanpa bantuan  ✅  Sudah bisa dan sangat hati-hati, namun ketika ia mudik ke Kudus, ia pernah jatuh sekali ketika turun dari tangga. Sekali jatuh itu, ia lalu belajar lebih hati-hati ketika menuruni tangga. 
  • Melompat dan berdiri dengan satu kaki minimal 2 detik  ✅  Sudah bisa meskipun belum terlalu seimbang, ini sering kali ia lakukan ketika mengikuti gerakan-gerakan senam ibunya. 
  • Menendang bola ke arah depan  ✅  Sudah bisa.
  • Menuangkan minuman dengan bantuan orangtua  ✅  Sudah bisa
  • Melempar atau menangkap bola  ✅ Melempar sudah bisa, namun menangkap bola yang dilemparkan kepadanya, masih sering terlihat payah. 
  • Membuka beberapa kancing ❌ Kalau ini, belum. Pasalnya saya dan istri tidak begitu telaten untuk mengajarinya melepaskan baju sendiri. 
  • Mengambil makanan atau menuangkan minuman dengan pengawasan orangtua ✅ Saya anggap sudah bisa meskipun ambil minumannya dari dispenser. Hahaha. Kalau ambil makanan sendiri sebenarnya sudah bisa, namun karena kami tidak tahan pasti berserakan, jadinya ya lebih sering kami ambil alih. Mungkin ini jadi catatan kami, mencoba memberikan kepercayaan kepada Yahya tentang kemandiriannya.
  • Memegang pensil atau krayon di antara telunjuk dan ibu jari ✅ Sudah bisa, malah sudah tepat. 
  • Menggunakan gagang pintu ✅ Sudah bisa, seingat saya malah sejak usianya tiga tahun, dia suka main gagang pintu dan membukanya sendiri. 
  • Melompati benda dan memanjat tangga bermain ✅ Sudah sering ia melakukannya, ya meskipun Yahya belum PAUD, tapi agak sering main di sekolah TK dan bermain di sana.
  • Mengendarai sepeda roda tiga atau roda dua ✅ Roda tiga sudah pinter, kalau roda dua kami belum pernah mengajarinya. Mungkin nanti di usianya yang tepat 4 tahun, rencana kami belikan dia sepeda baru. 
  • Membentuk playdough menjadi suatu objek. ✅ Main cetak mencetak sudah dilakukannya sejak 3 tahun biasanya ia bermain cetak-cetakan, namun tak bertahan lama, dia sering bosan ketika main playdough.
Soal keterampilan fisik dan motorik, Yahya sudah berkembang sesuai dengan usianya, hanya satu yang belum kami lakukan, yaitu mengajarinya dan membiarkannya membuka kancing baju sendiri. Soal melepas kancing baju memang kami kurang telaten dan sabar melihatnya. 

3. Keterampilan Sosial dan Emosional

Aspek ketiga perkembangan anak di usia 4 tahun dalam kategori sosial dan emosional merupakan hal penting juga untuk mengidentifikasinya. Yahya agaknya kurang dalam hal sosial dan emosionalnya. Saya akan mencoba mengingat-ingat keterampilan Yahya dalam segi sosial dan emosional. 
  • Kemampuan untuk berpakaian dan menanggalkan pakaian tanpa bantuan orangtua ❌ Mengenakan pakaian sudah bisa, namun kami kurang telaten membiarkannya. Saya sendiri kalau melihatnya sering tidak sabaran dengan mengatakan "Sini bapak bantuin". Agaknya ini justru akan menghambat perkembangannya. Soal menanggalkan pakaian ini malah lebih jarang kami lakukan, sering kali kami berperan lebih banyak kalau soal menanggalkan pakaian untuk Yahya. 
  • Bisa bekerja sama dengan anak-anak lain ✅  Sependek pengetahuan saya, sudah bisa bekerja sama, namun dengan teman-temannya yang sudah dikenal sejak lama. Untuk teman-teman baru, Yahya masih takut dan malu. 
  • Suka hal-hal baru ✅  Hal-hal baru dalam pandangan saya mungkin seperti mainan baru, buku baru dan barang-barang baru yang belum ia ketahui. Misalnya ketika ada buku baru, ia suka dibacakan. Ketika ada paket datang, tentu paket saya atau pasangan saya ia antusias untuk membukanya dan ingin melihat isinya. 
  • Senang bermain dengan teman ketimbang bermain sendirian 
  • Berbicara tentang hal yang ia sukai dan tidak disukai ✅  Soal makanan Yahya sering mengatakan mana yang disukai dan yang tidak disukai. Soal mainan kalau misalnya saya tawarkan permainan tertentu kadang-kadang ia menolak dengan alasan tidak suka. Saya kira itu cukup untuk mewakili berbicara hal yang ia suka dan tidak suka.
  • Berpura-pura menjadi sesuatu yang lain saat bermain, misalnya menjadi guru atau super hero ✅  Yahya termasuk anak yang suka bermain peran, bahkan sering ia menyuruh untuk jadi ini dan itu. Lalu kami bermain peran sesuai dengan kehendak Yahya. 
  • Menghibur orang lain yang sedih atau terluka, contohnya memeluk teman yang menangis ❌ Ini belum pernah saya lihat dari sosok Yahya. Tapi saya cukup sering mengajarinya, terutama 
  • Menghindari berbahaya, seperti tidak melompat dari ketinggian di taman bermain ✅  Soal ini Yahya sudah mahir, entah sih atau karena memang dia penakut, ya? Hihihi.
  • Suka menjadi ‘penolong’, misalnya mengambilkan buku yang diminta oleh kakak ✅ Yahya sudah tahu soal ini, minta tolong mengambilkan minum, sesuatu di kulkas, atau buku dan lainnya. 
  • Mulai mengadu ❌ Yahya belum pinter mengadu, justru ia malah mengungkapkannya dengan cara menangis atau mimbik-mimbik, ketika ditanya kenapa baru kemudian ia mengadu.
  • Sedikit suka memerintah ✅ Suka memerintah ini memang sudah sering dilakukan oleh Yahya, sering kali kami mengoreksi agar ada kalimat "minta tolong" agar ia paham bahwa sebenarnya tindakan itu bukan semata memerintah, namun meminta bantuan. 
  • Menikmati lelucon konyol atau hal-hal lucu ✅ Ini bagian yang sering saya lakukan, misalnya pura-pura jatuh, pura-pura kepanasan, dan kepura-puraan yang lain. Padahal dia tahu lo, kalau itu pura-pura. Misalnya "Bapak jadi hiu, ya?" Saya jawab tidak mau, lalu ia menimpali "Kan cuma pura-pura"
  • Terkadang tantrum ketika tidak mendapatkan yang diinginkannya ✅ Yes, ini masih terjadi. Tantrum yang cenderung tidak sering, utamanya ketika soal nonton youtube kids. Ceritanya dia itu kan hanya diberi waktu 2 jam saja dalam 24 jam untuk boleh nonton, kalau lebih dari itu dan tidak dikasih, ia bakalan tantrum. Hal ini cuma kadang terjadi, bukan sering. Misalnya kalau malam dia memang tidak boleh nonton youtube kids, jadi dia bisa memahami "Besok aja nontonnya kalau udah terang? (baca; pagi)" begitu kalimat yang sering ia lontarkan. 

Keterampilan sosial dan emosional ini memang masih ada yang jadi PR besar buat kami, kadang-kadang kami ingin menyekolahkannya di PAUD atau tempat penitipan anak, agar ia belajar bersosial dan menyelesaikan masalahnya sendiri. 

Ini masih jadi pertimbangan kami untuk mempaudkan Yahya, atau tidak.

4. Keterampilan Kognitif

Anak usia 4 tahun mengalami perkembangan kognitif sesuai dengan kemampuannya, sebagai orang tua kadang merasa khawatir apakah ia sudah bertumbuh sesuai dengan usianya, atau justru belum? 

Ini hanya sekadar perkiraan saja, barang kali membagikan tulisan seperti ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca. Kalau tidak ya, minimal entah kapan Yahya akan tahu bahwa sebenarnya orang tuanya peduli dengan dia, dan memperhatikannya dengan sepenuh hati. 

Oke beginilah perkembangan anak di usia 4 tahun dan Yahya sudah bisa bertumbuh sesuai dengan usianya atau belum?

  • Membuat gambar sederhana, misalnya lingkaran atau persegi ✅ Soal ini Yahya sudah bisa, bahkan ia menggambar tontonan favoritnya di Youtube, misalnya Sirenhead. Wah dia sering menggambarnya. Selain itu, gambar yang paling bagus adalah menggambar bunga. Sepertinya ini diajarkan oleh ibunya. 
  • Melakukan tiga perintah dalam satu waktu, misalnya, “Di luar hujan nih, ayo pakai jaket, sepatu bot, dan bawa payungmu”  ✅ Perintah beruntun saya kira sudah bisa dilakukan oleh Yahya, misalnya ketika meminta bantuan untuk mengambil sesuatu lalu membawakannya untuk ibunya setelah itu main lagi. Saya kira sudah. Yahya juga sudah mulai bisa menyusun kegiatannya sendiri misalnya mengatakan "Yahya mandi, habis itu makan, terus main sama bapak" Atau justru itu bukan perintah, ya? Duh, malah bingung di sini.  
  • Mengetahui beberapa angka dan berhitung ✅ soal angka ia sudah memahaminya, mulai dari 0 hingga 9. Soal berhitung ia hanya hafal sampai bilang ke 12 selebihnya harus dituntun agar sampai bilangan 20. 
  • Mengenal beberapa nama warna ✅ Sejak usia 2 tahun Yahya sudah dikenalkan banyak warna, kami mengoleksi buku bantal dan mengenalkan warna-warna melalui flashcard juga. Jadi di usia sekarang ia sudah bisa mengenali warna-warna dengan baik, utamanya warna primer dan sekunder. 
  • Mengingat bagian cerita ✅ Buku favoritnya Yahya, atau yang sering diminta untuk membacakannya adalah buku Cican yang berjudul Maaf. Di bagian-bagian tertentu ia kadang mengulang ceritanya. 
  • Bisa menyalin huruf besar ✅ Huruf-huruf yang bisa disalin oleh Yahya mulai huruf A hingga F, selebihnya belum. Mengenalkan huruf-huruf ini, ibunya yang berinisiatif membelikan puzzle untuk mengenalkan huruf-huruf lalu menyusunnya kembali. 
  • Mengenali waktu ✅ Waktu yang sudah dikenali oleh Yahya awalnya hanya dua, yaitu terang dan gelap. Akhir-akhir ini ia sudah mulai mengenali pagi, siang, sore dan malam. Belum lama, kira-kira dua minggu yang lalu saya mengajarkan konsep waktu berdasarkan angka. Namun kelihatannya belum menuai hasil yang memuaskan. 
  • Memahami arti kata “sama” dan “berbeda” ✅ Yahya sudah cukup bisa untuk mengidentifikasi konsep sama dan beda. Ibunya menstimulasi keberbedaan dan kesamaan itu dengan gambar di buku-buku yang sudah kami beli untuk Yahya.
  • Bisa menggunakan gunting ✅ Kalau soal menggunting Yahya sudah pinter. Pertengahan usia 3 tahun ia sering memegang gunting dan memotong-motong kertas yang kami sediakan. Tiap ia memegang gunting, saya tidak mencegahnya. Hanya kami sering bilang "Hati-hati, ya" tentu sambil kami awasi penggunaannya. 
  • Menyortir objek berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna ✅ Alhamdulillah sudah bisa. 
  • Membandingkan suatu hal, misalnya tinggi, ukuran, atau jenis kelamin ✅ Ini juga diajarkan oleh ibunya di buku 365 hari belajar PAUD. Meskipun Yahya belum PAUD, namun sebisa mungkin kami ingin Yahya bisa belajar sesuai dengan perkembangan usianya. 
  • Mengurutkan objek, seperti dari yang terbesar ke terkecil atau terpendek hingga tertinggi. ✅ Soal ini saya kira sudah bisa dengan baik dilakukan oleh Yahya. Lagi-lagi karena bantuan buku yang sering kami ajarkan kepada Yahya. 

Buku PAUD yang saya maksud adalah seperti di bawah ini ditulis oleh Fitri Nurul Aulia diterbitkan oleh Cikal Aksara tahun 2021

Buku itu sangat membantu perkembangan dan kegiatan Yahya sehari-hari tanpa masuk PAUD. 

Untuk menutup tulisan ini, saya kira PR yang harus saya selesaikan adalah persoalan keterampilan emosi dan sosial Yahya yang masih kurang. Mungkin ini akan jadi pertimbangan, apakah Yahya sekolah PAUD atau tidak. Ya, pertimbangannya agar ia lebih banyak punya teman dan bersosialisasi dengan teman sebayanya, bukan hanya dengan orang tuanya saja. 

Posting Komentar

Posting Komentar