EWRX7nXzSEi74YquoxxXqz848nPnhEfExVXrFUfM
Gambar tema oleh Igniel

Laporkan Penyalahgunaan

EWRX7nXzSEi74YquoxxXqz848nPnhEfExVXrFUfM

Pengikut

Cari Blog Ini

Recent

Bookmark

Mengalihkan Perhatian

belajar menghitung
Belajar berhitung

Akhir-akhir ini Yahya sering gabut. Pasalnya, teman yang sering bermain dengannya sudah mondok, dan satunya lagi sedang sakit. Alhasil dia tidak memiliki teman bermain di waktu-waktu pulang sekolah dan di malam hari. Saking gabutnya, tiap dia bingung mau ngapain, dia menanyakan itu kepada saya dan ibunya “Bapak, Yahya ngapain, yahya bingung…” Pertanyaan itu tidak sekali dua kali, namun berkali-kali.

Terkadang saya kehabisan akal, mulai dari mengajak dia main, baca cerita hingga menggambar dan mewarnai. Rutinitas itu yang sering berulang, dan kalau dia sudah jenuh, kalimat andalannya adalah “Yahya bosen main sama bapak, Yahya nggak punya temen…” tentu saja sambil memasang wajah melas. Sebagai orang tua tentu tidak tega melihatnya seperti itu. 

Jika sudah demikian, mau tidak mau saya harus menemai dia bermain. Menunda pekerjaan dan tugas untuk sementara waktu demi menemaninya. Semata-mata agar dia tidak gabut dan tentu saja, membuat saya … judeg.

Kemarin malam, setelah salat maghrib dia ngaji dengan ibunya. Dia di rumah sama saya. Jurusnya keluar “Bapak, Yahya bosan, mau ngapain?” saya suruh dia ambil kertas kosong dan pensil warna. Kita berdua gantian, mewarnai dan menggambar. Sayangnya, hal itu tidak berlangsung lama. Ia buru-buru menyelesaikannya. Hasilnya tidak maksimal dan memang kelihatan kalau dia sedang bosan. 

Saya yang sedang bingung juga, corat-coret angka di atas kertas. Lalu tiba-tiba dia bilang “Bapak, kasih tebak-tebakan aja, nanti Yahya yang jawab.” 

Saya berikan dia tiga soal pengurangan, cepat sekali dia menjawab. Lalu saya tambah lima, dan yang terakhir sepuluh soal. Ia kehilangan fokus di akhir soal, sebab sudah lebih dari 15 menit permainan ini berlangsung. Di akhir soal, ia salah menjawabnya. 

Permainan itu membuat saya sadar, memang kegabutan itu menjengkelkan. Nganggur juga menyedihkan. Mungkin sebab itu, kita dituntut agar selalu berkegiatan. Selesai satu kesibukan, beralih ke kesibukan yang lain (QS. 94: 7) selalu seperti itu. Sebab kalau kita berhenti melalukan kesibukan dan berkegiatan, maka pikiran-pikiran negatif akan menyerang. Tidak hanya perasaan kita, tetapi juga akan menjalar ke fisik kita. Seperti kata Albert Einstein 

Hidup ibarat mengendarai sepeda, agar tetap seimbang, teruslah bergerak
Albert Einstein

Mungkin masalah akan datang silih berganti, namun apa manfaatnya jika pikiran itu terfokus pada masalahnya, bukan solusinya? Mengalihkan pikiran dengan cara berkegiatan bisa memberikan efek lupa yang bermanfaat, bisa jadi dengan berkegiatan akan memberikan dampak dan menemukan solusi yang tak pernah terpikirkan. 

Ini ibarat kita lupa meletakkan sesuatu di mana, kunci biasanya. Lalu sejenak kita melupakannya dan melanjutkan kesibukan seperti biasa. Di sela-sela melakukan kesibukan, baru tersadar. O, iya. Saya tadi meletakkan kunci di sana.

Posting Komentar

Posting Komentar